Malam pergantian tahun 2017 ke 2018 berjalan dengan kemeriahan hiburan-hiburan yang digelar dibeberapa titik di Kab. Bojonegoro. Dinas kebudayaan dan Pariwisata Kab. Bojonegoro sengaja menggelar beberapa kesenian tidak hanya di satu titik guna mengurangi kemacetan dan dengan begitu masyarakat bisa menikmatinya sesuai dengan kegemaran masing-masing.
Musik yang digelar di Gedung Serba Guna (GSB) yakni “NO PLUS KOESPLUS MANIA & TEMBANG KENANGAN”, dengan mengangkat tema “Seni Budaya daerah adalah Aset Bangsa”. Hiburan tersebut telah banyak mengundang pecinta musik jenis ini. Tidak hanya orang tua anak-anak pun juga ikut menikmati tembang demi tembang yang dilantunkan para pengisi acara. Para pecinta No Plus Koes Plus semakin malam semakin ramai berdatangan. Lagu-lagu jaman dulu dinyanyikan untuk bernostalgia masa lalu.
Sementara itu, di titik hiburan yang lain juga tidak kalah meriah, banyak masyarakat yang ingin menyaksikan hiburan “MUSIK ANAK JALANAN” di Taman Rajekwesi. jalan untuk menuju ke Taman Rajekwesi pun terlihat penuh, dipadati beberapa mengendara kendaraan. Selain datang untuk menyaksikan Musik Anak Jalanan Sanggar Putra Bima yang dipimpin oleh Herita Vereo Agustinus, masyarakat juga ingin menghabiskan malam pergantian tahun tersebut di taman yang belum lama berdiri di Bojonegoro ini. Terlihat tidak hanya para pemuda yang bersantai ria menikmati lagu demi lagu namun juga terlihat para keluarga, orang tua maupun anak-anak.
Di antara beberapa kegiatan pentas tutup tahun yang digelar, WAYANG KULIT menjadi salah satu kegiatan yang menjadi rutinitas setiap tahun pergantian di Pendopo Disbudpar Bojonegoro. Namun, meskipun sudah menjadi kegiatan rutin, masyarakat selalu berantusias untuk menikmati pergelaran wayang kulit ini, karena para penikmat dipastikan tidak akan bosan karena pergelaran wayang kulit yang dihadirkan mempunyai dalang yang berganti-ganti dan cerita yang dihadirkan nya selalu berbeda-beda. Pada tahun ini Dalang yang dihadirkan yakni KI WITO ADI SUCIPTO dengan lakon BANJARAN KARNA. Pergelaran ini sebagai bentuk kegiatan untuk pengenalan dan pelestarian budaya nenek moyang kepada generasi penerus. Selain wayang kulit kegiatan ini juga dimeriahkan dengan campursari Madularas Dander dengan kendang Krisna CS dan juga Lawak Konyil dan Dasin. Sehingga terlihat meriah sekali hiburan tersebut, penonton yang hadir terlihat tidak hanya dari kalangan orang tua namun juga anak muda.
Kesenian rakyat khas Bojonegoro Sandur juga digelar di Gedung PPIK jalan Veteran. Selain pertunjukkan sandur, juga ada beberapa penampilan kesenian dari beberapa kelompok kreatif di Kota Ledre. Seperti musik keroncong, musik etnik, tari, akustik dan pamtomim. Tak kalah meriahnya juga dengan seni REOG JARANAN “Mudo Birowo & Turonggo Abu Nawas Saputra” yang digelar di Terminal Rajekwesi dan Festival Seblak Sampur yang berlangsung di Stadion Letjen H. Soedirman Bojonegoro. Selain itu, Go Fun pun turut memeriahkan malam pergantian tahun dengan mendatangkan artis Ibu Kota Hanin Diya untuk menghibur masyarakat Bojonegoro. Dan puncaknya KY & Friends dan Glam Rock akan menyapa masyarakat dengan lagu-lagu yang sudah dipopulerkan melalui media media sosial dan youtube.