Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bojonegoro memberikan pelatihan bagi pengrajin seni berupa souvenir Bercorak budaya Khas Bojonegoro. Acara berlangsung di Gedung Serba guna Jalan KH. Mansyur No. 9 Bojonegoro pada pekan lalu 24-25 November 2020. Acara ini bertujuan untuk membentuk dan mendukung terciptanya ekonomi kreatif di Bojonegoro.
Melalui sambungan aplikasi Zoom ibu Bupati Dr Hj Anna Muawanah memberi dukungan penuh terhadap kegiatan workshop dan pelatihan. Bupati Anna berharap setelah pelatihan ini mampu mencetak pengrajin yang mandiri dan kedepannya hasil kreasinya mempunyai nilai ekonomis dan mempunyai daya saing dipasaran.
“Untuk terciptanya pengrajin yang mandiri, kreasinya diterima pasar dan mempunyai daya saing, dinas terkaiit, yaitu Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan dan Dinas Periwisata harus bersinergi, agar tercipta sistem yang baik agar satu sama yang lain saling mendukung,” katanya.
Kasi Dokumentasi/Informasi Pariwisata dan Budaya, Risang Anoraga, menuturkan pembuatan kreasi souvenir bercorak tenghul sebagai ikon tarian Daerah Bojonegoro. Dengan adanya pelatihan ini maka akan timbul kreativitas para perajin meskipun dari latar belakang yang berbeda. “Sehingga bisa mengkreasikan tenghul baik kedalam batik, tempat pensil, tempat tissue hingga produk olahan makanan baik tempat hape maupun kreasi lain dari peserta sendiri,” terangnya.
Risang lebih lanjut menjelaskan bahwa hampir semua objek wisata dari dinas pariwisata dan bumdes kami lakukan monev bagaimana penanganan, output kedepan untuk pemberdayaan sumber daya manusia bagi para perajin agar selalu berinovasi.
Sementara itu, menurut salah satu peserta yang mengikuti acara ini mengapresiasi dan mengaku sangat senang bisa mengikuti program semacam ini karena dapat memotivasi para pengrajin untuk berkarya lebih kreatif, inovatif dan produktif. “Selain itu, disini kita dipertemukan dengan pengrajin yang berbeda latar belakang ada yang pengrajin batik, pengrajin dari gedebog, pengrajin limbah kayu, pengrajin dari bambu dan bahkan masih banyak pengrajin lainya” ungkapnya.