Tradisi Kirab Pusaka Ki Andong Sari – Salah satu bentuk syukur masyarakat atas perjuangan dan nilai sosial yang diajarkan oleh Ki Andong Sari. Juga untuk menjaga tradisi kegotong royongan antar warga. Ki Andong Sari menurut cerita merupakan seorang Tumenggung Metahun yang dinilai membelot dari kerajaan Mataram karena membela kebenaran dan mengembangkan kesenian serta pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat setempat.
Kirab Pusaka dalam acara Haul Andong Sari yang ke-236 ini dilakukan pada Senin lalu (01/10/2018) dengan rute start depan Balai Kelurahan Ledok Kulon dilanjutkan ke Jalan Masjid – Jalan Kapten Ramli – Jalan KH. Mansyur – Jalan KH. Hasyim As’ari – Jalan Mastrip – Jalan MH. Thamrin – Balai Kelurahan Ledok Wetan – Gerdu Suto – Jalan Letda Suraji hingga finish di Makam Ki Andongsari. Kirab tersebut diikuti ratusan warga Ledok Kulon sebagai bentuk syukur atas nikmat dan karunia Allah SWT, juga sekaligus mengenang jasa para leluhur desa. Beberapa peserta diantaranya Lurah beserta Istri, Sanggar Sayap Jendela, Organisasi PSHT dan PSHW Ledok Kulon, ibu-ibu kelompok senam dan PKK, serta siswa-siswi TK-SD dan juga kesenian Reog dari Kelurahan Ledok Kulon. Ada 9 pusaka yang dikirab, yang selama ini tersimpan rapi di tempat pemakaman Ki Andong Sari Desa Ledok Kulon.
Setelah selesai melakukan kirab pusaka, malam harinya warga kemudian melakukan pengajian umum dengan pembicara Bapak KH. Imam Syazali asal Padangan dan pada keesokan harinya (02/10/2018) melakukan sedekah bumi di sepanjang jalan Letda Suraji depan dengan membawa tumpeng ke Makam Ki Andong Sari. Tumpeng tersebut kemudian dinikmati bersama. Warga juga saling tukar-menukar tumpeng yang dibawa.
Rabu (3/10/2018) merupakan penutupan prosesi Haul Ki Andong Sari yang dilakukan dengan menggelar pertunjukan Sandur yang dipentaskan oleh Komunitas Kembang Desa dari Sanggar Seni Sayap Jendela. Dalam hal ini Susetyo, Kasi Sejarah Kepurbakalaan, Dibudpar Kabupaten Bojonegoro mengungkapkan bahwa Dinas Pariwisata sangat mengapresiasi dengan kegiatan ini, karena berdampak budaya dan berdampak ekonomi pada kemasyarakatan Ledok.
Kemeriahan sandur ini tampak jelas terlihat dari banyaknya warga masyarakat yang datang menyaksikan dan menikmati pertunjukkan hingga usai. Masyarakat Ledok sendiri pun sangat antusias dengan serangkaian Haul Ki Andong Sari, karena moment tersebut mengandung inti sejarah Kerajaan Mataram dan mengenang leluhur Ledok Kulon. *(on)