Festival Salak Wedi yang diselenggarakan oleh kelompok Restu Mujtaba, Desa Wedi, Kecamatan Kapas, pada Kamis (26/1) siang tadi berjalan seru dan meriah lho sobat! Ini dia, potret kemeriahan festival yang baru kali pertama dilakukan tersebut.
Persiapan panitia untuk penyelenggaraan acara Festival Salak Wedi ini patut kita apresiasi ya sob! Hanya dengan waktu yang cukup singkat untuk prepare, namun hasilnya sudah memuaskan. Ada sekitar 25 ribu buah salak yang disiapkan di stand yang disediakan gratis untuk para pengunjung.
Salak sebanyak ini merupakan sumbangan dari para warga yang memiliki kebun salak, wuidih…keren ya kekompakannya!
Acara dimulai dari Balai Desa Wedi, denngan dihadiri oleh Muspika Kecamatan Kapas, Ketua DPRD Bojonegoro, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata serta para undangan.
Selanjutnya, gunungan salak yang sudah dipersiapkan panitia, katanya sih isinya sekitar 6 ribuan salak, mulai diarak dari balai desa menuju ke Masjid Baiturrohman desa setempat yang menjadi lokasi utama penyelenggaraan festival ini sob!
Di sepanjang perjalanan, para warga udah rame banget menantikan dan menyaksikan sendiri prosesi arak-arakan gunungan salak ini. Dengan jarak tempuh sekitar sekilo dari balai desa, arak-arakan berjalan aman dan terkendali. Massa yang pada nonton juga tertib kok.
Sesampainya di lokasi utama, selanjutnya dilakukan prosesi pengguntingan pita sebagai tanda dimulainya makan salak gratis ya sob! Hehehehe…
Daaan, masyarakat pun langsung menyerbu stand dan menikmati buah salak gratis! Mayan lah ya sob, kali ini tidak perlu beli, uangnya bisa buat beli paketan internet.
Tak hanya ada salak gratis ya sob! Sama panitia, Mas Sueb dkk, juga disediakan hiburan musik lho, jadi bisa makan salak sambil goyang tipis-tipis. Tak hanya itu, di sini juga banyak olahan salak yang dibagikan gratis dan yang dijual lho! Ada manisan salak, es salak, ledre salak, kue salak, bahkan sayur kare salak lho guys. Yup, itu semua merupakan kreativitas para ibu-ibu dan dibantu bapak-bapak di Desa Wedi. Selain itu juga ada stand-stand dari UKM yang menjual kerajinan tangan, kaos dan aneka jajanan yang terbuat dari salak.
Di sesi akhir, sempat dilakukan diskusi dengan beberapa tokoh desa untuk membahas masa depan salak yang ada di Desa Wedi. Karena potensinya yang besar, kawasan ini akan terus dikembangkan menjada kawasan agrowisata. Semoga semua segera terwujud ya sob! Dan juga sempat hadir tamu dari Pare Kediri yang sengaja datang karena pengen melihat Festival Salak ini. Dengan adanya agrowisata diharapkan akan menjadi penggerak ekonomi masyarakat sekitar dan tentunya mendatangkan wisatawan ke Bojonegoro.
Ayo dolan neng Bojonegoro yuk! #WisataBojonegoro