Saat ini destinasi digital begitu digandrungi kaum milenial. Hal ini terbukti pada saat dilakukannya Soft Launching Pasar Ngat. Pasar Digital yang dinamakan Sare “Ngat” ini berada di Desa Mojodeso Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro. Suasana hiruk pikuk Pasar Ngat mulai terlihat sejak pagi hari pada Minggu kemarin (27/1/19).
Sare Ngat Digital ini dilaunching bersamaan dengan launching kampung dolanan Desa Mojodeso bersama Satlantas Polres Bojonegoro, Milenial Enterpreneur Expo dan Milenial Road Safety. Karena di hari itu juga Desa Mojodeso mendapatkan penghargaan sebagai pelopor Keselamatan Lalu Lintas.
Dengan ketukan mic sebanyak 3 kali yang dilakukan Amir Syahid S.Sos., M.Si selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro sebagai perwakilan Bupati Bojonegoro dan pemotongan pita oleh Warsiman selaku Kepala Desa Mojodeso menandakan bahwa Pasar Ngat ini telah resmi dibuka. Tampak hadir pula Kompol Teguh Santoso selaku Kabag Ops Polres Bojonegoro dalam hal ini yang mewakili Kapolres Bojonegoro, Kasatlantas Polres Bojonegoro Akp Aris Budi Sutrisno, Ketua GenPi Bojonegoro Samsul Arifin dan beberapa tamu undangan lainnya.
Dengan konsep suasana pedesaan yang asri, Sare “Ngat” menyajikan aneka kuliner khas seperti sego buwuhan, sego jagung, nasi pecel, lontong kikil, lontong sate, bongko, rujak ulek, bubur sumsum, dan berbagai macam makanan tradisional lainnya.
Para pengunjung terlihat antusias dengan adanya pasar era digital ini terbukti hampir semua makanan yang dijual oleh para warga Mojodeso di Pasar Ngat tersebut laris manis. Bahkan beberapa pengunjung mengaku puas dan ingin mengunjungi di hari Minggu berikutnya, karena memang sesuai dengan namanya “Ngat” dalam bahasa Jawa berarti Minggu. Jadi pasar ini hanya beroperasi pada Hari Minggu saja, mulai dari pukul 08.00 hingga 11.30 WIB.
Yang uniknya lagi di Sare Ngat ini, untuk transaksi pembeliannya tidak menggunakan mata uang rupiah melainkan koin kayu yang dinamakan girik. Para pengunjung bisa menukarkan girik tersebut tepat di pintu masuk pasar tanpa adanya batasan minimal maupun maksimal. Girik tersedia dalam pecahan kalih (2), gangsal (5), dan sedoso (10). *(on)